Thursday, December 12, 2013

Colored?

When I born, I Black,
When I grow up, I Black,
When I go in Sun, I Black,
When I scared, I Black,
When I sick, I Black
And when I die, I still Black. . .

And you White fella,
When you born, you Pink,
When you grow up, you White,
When you go in Sun, you Red,
When you Cold, you Blue,
When you scared, you Yellow
When you sick, you Green
And when you die, you Gray. . .
And you calling me Colored?

This poem nominated as The Best Poem in 2005 for The Anti Racism Festival 11th, in Yunani. This poem made by African Child Aly El Shaly. This poem gives the critical about racism.
So, are you still wanna call them colored?

Colored?


Tuesday, November 19, 2013

Lejitkan Potensi, Bangun Karakter Indonesia Mandiri : Eksplorasi Biodiversitas Cermin Indonesia Unggul

Winda Nurafiani
Fakultas Biologi 13/349093/BI/9143

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan biodiversitas. Kekayaan alam yang melimpah baik flora maupun fauna. Biodiversitas ini merupakan suatu berkah dari Tuhan YME yang berpotensi untuk dikembangkan, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun bidang ekonomi. Negara kita kaya akan sumber daya, banyak diantaranya yang belum tereksplorasi dan belum dirasakan kebermanfaatannya secara maksimal untuk rakyat Indonesia. Sebagai seorang pemuda, mahasiswa, seorang insan intelektual, hal ini merupakan sebuah tanggung jawab besar, tanggung jawab untuk melejitkan potensi Indonesia dengan jalan eksplorasi biodiversitas untuk mewujudkan Indonesia yang unggul. Sangat disayangkan apabila kekayaan alam di Indonesia tak digali secara maksimal, ditambah lagi apabila kekayaan alam itu justru lebih digali dan dimanfaatkan oleh pihak – pihak asing. Banyak kasus yang terjadi di Indonesia, dimana banyak investor asing yang menanamkan modal dalam sumber daya dan mengambil untung yang terbilang sangat besar, sementara negara kita hanya mendapatkan untung beberapa persen saja. Apabila negara Indonesia berani untuk mengambil langkah kedepan, dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya alam Indonesia, tentu saja negara kita bisa mendapatkan pemasukan negara yang besar, implikasinya adalah kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat serta mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.  Selain dalam bidang ekonomi, eksplorasi biodiversitas Indonesia sangatlah fundamental dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Indonesia memiliki 515 spesies mamalia (urutan kedua dalam daftar mamalia dunia setelah Brazil), 3% di antaranya endemik, 511 spesies reptil (keempat dalam keragaman), 150 dari mereka endemik, 1.531 spesies burung (kelima), 397 dari mereka endemik, dan 270 spesies amfibi (keenam), 100 dari mereka endemik, 75 spesies burung psittacine (pertama), dengan 38 di antaranya endemik, dan 35 spesies primata (keempat). Negara ini juga berada di posisi lima besar pada keanekaragaman tumbuhan dengan perkirakan 38.000 spesies tanaman, dan memimpin dunia dalam keanekaragaman palem dengan 477 spesies, 225 dari mereka endemik, dan memiliki lebih dari setengah dari 350 jenis pohon dipterocarpaceae, dengan 155 menjadi endemik di Kalimantan. Indonesia juga menempati urutan belakang dari Brazil dan Columbia dalam keragaman ikan air tawar, sekitar 1.400 spesies. Beberapa spesies ditemukan hanya di abad ke-20. Tetapi sebagian besar spesies yang ada di Indonesia justru ditemukan dan diteliti oleh pihak – pihak asing. padahal Indonesia sebagai negara yang mempunyai biodiversitas itu seharusnya lebih ’concern’ terhadap sumber daya.
Yang lebih menyedihkan lagi, banyak biodiversitas Indonesia yang belum tereksplor dengan baik, pada akhirnya diteliti dan dipatenkan oleh pihak asing. Indonesia hanya bisa merespon setelah hal tersebut terjadi, seakan acuh tak acuh terhadap biodiversitas itu sebelum dicuri oleh pihak asing. Pencurian biodiversitas ini bisa disebut sebagai biopiracy. Istilah ini memang masih asing bagi kebanyakan orang awam, istilah biopiracy ini digunakan untuk menjelaskan pencurian materi genetik atau bahkan pengetahuan tradisional dari suatu negara untuk dimanfaatkan oleh negara lain tanpa mekanisme  benefit yang jelas. Tidak ada MoU (Momerandum of Understanding) dan kesepakatan yang jelas antar kedua negara. Hal ini menjadi masalah yang cukup serius manakala menyangkut martabat dan kedaulatan bangsa Indonesia.
Biopiracy dilakukan oleh pihak asing dengan berbagai macam cara, mulai dari berpura – pura sebagai turis asing yang berlibur ke Indonesia, kerjasama penelitian, dan bahkan pertukaran pelajar ke luar negeri. Sebagai contoh, pada saat terjadi wabah flu burung, pihak asing mengambil materi genetik virus flu burung dari Indonesia untuk kemudian diteliti untuk pengembangan vaksin. Setelah itu, mereka memperbanyak vaksin dan menjual vaksin kembali ke Indonesia. Ini berarti Indonesia harus membayar  atas produk yang sebenarnya bersumber pada apa yang dimilikinya. Bahkan dalam kasus vaksin virus flu burung kita harus membayar mahal  untuk memperoleh vaksin tersebut, padahal bahan genetik yang digunakan dalam pembuatan vaksin tersebut berasal dari Indonesia. Bisa dibayangkan berapa kerugian yang diderita negara kita? Sampel virus flu burung diambil secara percuma, kemudian dijual kembali dan Indonesia harus menggelontorkan dana miliyaran rupiah untuk vaksin ini.
Pemerintah sudah sepantasnya memberi kesempatan lebih kepada peneliti Indonesia untuk berkembang dengan cara mempermudah akses dan memberi sokongan dana untuk melakukan penelitian khususnya penelitian biodiversitas. Agar kejadian semacam ini tidak akan terjadi lagi di Indonesia.
Apakah implementasi peran mahasiswa dalam kasus biopiracy ini?
Sebagai mahasiswa seharusnya terpanggil untuk  mendidik lingkungan sekitar, menumbuhkan kecintaan dan rasa kepemilikan terhadap Indonesia, termasuk pada kekayaan alamnya. Karena tanpa disadari, banyak kasus biopiracy dimana peran orang pribumi yang justru membantu pihak asing dalam pengambilan sampel tersebut.  Faktor ketidaktahuan bisa disebut sebagai faktor utama terjadinya biopiracy. Maka dari itu, komunikasi secara intensif berupa diskusi harus dibangun baik di kalangan akademisi maupun di kalangan masyarakat umum. Kajian dari berbagai disiplin ilmu harus terus digalakkan, karena dengan rasa kepemilikan yang dipadukan dengan pengetahuan akan membuahkan solusi – solusi yang aplikatif terhadap penanganan dan mitigasi dari biopiracy.
Lalu apa yang kontribusi nyata yang dapat dilakukan oleh mahasiswa?
Kontribusi nyata yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa adalah kenali kekayaan kita, bagaimana caranya? Salah satu langkah perwujudannya adalah terdapatnya kelompok studi yang bergerak dalam berbagai bidang, seperti Kelompok Studi Herpetologi, Kelompok Studi Kelautan, Kelompok Studi Entomologi, BiOSC, dan sebagainya yang terdapat di Fakultas Biologi. Melalui KS ini, mahasiswa dapat melakukan inventarisasi terhadap kekayaan alam Indonesia, baik flora maupun fauna. Selain inventarisasi, penelitian pun dilakukan, untuk kemudian dipublikasikan agar biodiversitas ini terjaga kelestarian dan orisinalitasnya di Indonesia. Publikasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam melakukan penelitian, hal ini bisa menjadi pembuktian juga bahwasanya Indonesia dapat meneliti dan mengelola biodiversitasnya secara mandiri dalam rangka mewujudkan Indonesia yang unggul.

***
Daftar Pustaka



Saturday, November 16, 2013

Penulisan Karya Ilmiah: Goresan Tinta Abadi Untuk Generasi Masa Depan

Winda Nurafiani
Fakultas Biologi 13/349093/BI/9143

Peran mahasiswa yang fundamental dalam masyarakat secara garis besar dapat digolongkan sebagai motor perubahan, sebagai agen pembaharu yang diharapkan mampu berkontribusi dalam kemajuan bangsa, melakukan pembaharuan dalam sistem yang ada. Salah satu bentuk nyata peran mahasiswa adalah gerakan mahasiswa secara masif di Indonesia yang berujung pada bergulirnya pemerintahan orde baru yang kala itu dipimpin oleh Presiden Soeharto. Namun, pada era sekarang ini, rasanya sudah tidak relevan lagi apabila implementasi peran mahasiswa hanya sekedar demonstrasi seperti yang dilakukan pada masa lalu. Implementasi peran mahasiswa di era modern ini, haruslah terarah dan berbasis pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Semua elemen ini tentunya harus berjalan sinergis dan harmonis dalam rangka merealisasikan tujuan, yaitu memajukan bangsa Indonesia. Selain itu, mahasiswa juga dapat melakukan strategi investigatif  dengan melakukan pendampingan dalam rangka upaya pemberdayaan masyarakat serta melakukan kontribusi nyata dengan disiplin ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah agar bisa terimplementasikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dilain sisi, mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis. Berpikir kritis itu kebutuhan, kebutuhan bagi para mahasiswa agar lebih peka dalam menghadapi dan merespons segala permasalahan dan dinamikanya pada masyarakat Indonesia. Selama ini, respons tersebut ‘terikat’ pada aksi mahasiswa, akan tetapi hal ini dapat terimplementasikan dalam bentuk lain, yang salah satunya adalah keaktifan dalam menulis. Melalui keaktifan menulis pada berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, kesejatian mahasiswa, sebagai seorang pemikir dan calon pemimpin akan selalu terabadikan lewat tulisannya, dan bahkan tulisan tersebut dapat memberikan pengaruh besar terhadap orang lain, selain itu dapat memberikan inspirasi kepada kaum lainnya baik tua maupun muda, karena melalui tulisan segala aspirasi dapat teruraikan secara nyata. Akan tetapi perlu digaris bawahi bahwasanya untuk menulis dibutuhkan kefaktualan, tidak hanya sekedar opini – opini yang dapat membangun pola pikir baru yang mungkin menyimpang. Untuk itu, regulasi menulis ini dapat dituangkan dalam penulisan karya ilmiah, sebuah karya yang didapat dengan metode yang jelas, secara sistematis, dan tentunya karya tersebut dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.
Terkait dengan peran mahasiswa, yang salah satunya adalah bertanggung jawab dalam melestarikan dan mengembangkan potensi – potensi yang ada di Indonesia, baik sumber daya hayati, budaya maupun ilmu pengetahuan lokal yang belum tereksplorasi selama ini. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen yang mengubah ‘oral tradition’ pada ilmu pengetahuan Indonesia. Hal tersebut dapat dituangkan dalam karya ilmiah, mahasiswa dapat melegendakan pemikiran mereka dan hasil riset baik mengenai sumber daya hayati, budaya maupun ilmu pengetahuan lokal kedalam sebuah karya ilmiah. Dengan begitu, generasi yang akan datang diharapkan dapat mewarisi ilmu berupa tulisan yang faktual dan abadi.
Dengan semangat dalam melegendakan pengetahuan dan kecerdasan intelektual dalam sebuah karya ilmiah, mahasiswa yang memiliki integritas moral, kredibilitas sosial, dan profesionalitas keilmuan menempati posisi fundamental yang siap mengawal setiap perubahan Indonesia menuju ke arah yang lebih baik, walaupun hanya dengan goresan tinta.


***
Daftar Pustaka

Al Arifa, Nur Saudah. 2010. Sejarah Perjuangan dan Peran Mahasiswa dalam Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Subdit PPKB Ditmawa Universitas Gadjah Mada.
Nisa, Zahrotun. 2010. Mahasiswa sebagai Agent of Change dan Social Control Pembangunan Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Subdit PPKB Ditmawa Universitas Gadjah Mada.
Prastowo, Fuji Riang. 2010. Mengikis Eurosentrisme Melalui Sikap Kritis Mahasiswa Berbasis Indigenious Knowledge. Yogyakarta: Subdit PPKB Ditmawa Universitas Gadjah Mada.



Kerangka berpikir ilmiah:
Berpikir Ilmiah, Kreatif, Inovatif, Implementasi Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change

Winda Nurafiani
Fakultas Biologi 13/349093/BI/9143

Sebagai insan intelektual dan calon pemimpin bangsa, mahasiswa dituntut untuk dapat berpikir ilmiah, berpikir secara kritis, dalam menghadapi segala dinamika persoalan di Indonesia. Berpikir merupakan kegiatan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah adalah kegiatan yang menggabungkan induksi dan deduksi (Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan).  Berpikir Ilmiah merupakan kegiatan yang menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan mengembangkan suatu hal berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Sehingga hal tersebut dapat dibuktikan kebenarannya dan diterima orang lain. Berpikir ilmiah juga harus melalui proses yang panjang dan benar karena akan menyangkut kebenaran. Dalam berpikir ilmiah seseorang harus memperhatikan dasar-dasarnya. Yang didalamnya menyangkut apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Satu hal yang menjadi garis bawah adalah kebenaran ilmiah tidak mutlak, melainkan bersifat sementara, relatif, metodologis, pragmatis, dan fungsionalis, dan epistemologis.
Sebagai insan akademis, potensi mahasiswa dapat dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan, dan penguasaan wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan selain menambah khasanah pengetahuan juga dapat memberikan bekal teoritis mapun praktis dalam merumuskan pemecahan masalah. Sehingga apabila seorang mahasiswa menghadapi suatu problematika yang belum pernah dihadapi sebelumnya, mahasiswa sudah memiliki bekal yang metodologis dan sistematis untuk merumuskan solusi – solusi untuk memecahkan masalah dan tentunya solusi tersebut merupakan solusi yang konkret, membumi, aplikatif, dan bermutu, yang dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam bentuk riset, baik riset dalam bidang eksakta maupun non eksakta. Namun, semua itu harus tetap berpegang teguh pada penguasaan bidang keilmuan masing – masing, untuk kemudian dapat dilihat dari berbagai sudut pandang secara interdisipliner sehingga menghasilkan jalan keluar yang solutif.
Akan tetapi, peran yang dilakoni mahasiswa tidak selalu bersifat konseptual, tetapi juga harus bersifat praktikal, yang dapat direalisasikan dengan terjun langsung ke masyarakat. Namun, hal tersebut harus disadari oleh kerangka berpikir ilmiah. Mahasiswa dapat memulai aksinya dalam upaya penyelesaian masalah – masalah yang ada pada suatu daerah, yang dimulai dengan observasi berupa kegiatan pengamatan yang dilakukan untuk menemukan akar permasalahan yang terjadi di daerah tersebut untuk kemudian dapat ditarik sebuah hipotesa, yang kemudian akan diuji melalui eksperimen dan kemudian dapat ditarik kesimpulan yang dapat berupa solusi terhadap permasalahan tersebut. Seorang mahasiswa yang cerdas, adalah seorang mahasiswa yang dapat mengubah sebuah permasalahan menjadi potensi besar. Sebagai contoh, dalam sebuah daerah terdapat potensi sumber daya alam berupa singkong, apabila komoditi singkong ini hanya dijual dalam bentuk singkong tentu saja nilainya tidak terlalu tinggi, ditambah lagi jumlah produksi komoditi ini melimpah dan sering kali hasil  komoditi ini melebihi permintaan pasar. Implikasinya, kelebihan singkong ini akan terbuang percuma. Sebagai mahasiswa, kita dapat berkontribusi dengan jalan melakukan riset untuk membuat singkong ini bernilai “lebih” dan termanfaatkan secara maksimal. Mahasiswa dapat membuat produk olahan singkong  yang memiliki nilai jual tinggi misalnya gatot tiwul, selain itu hal ini juga mampu meningkatkan daya tahan produk itu sendiri. Implikasi positif lainnya yang didapat adalah terbukanya lapangan pekerjaan dalam produksi komoditi ini yang kemudian dapat mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakaat daerah tersebut.
Berpijak dari narasi diatas, dapat ditarik konklusi bahwasanya mahasiswa sebagai agent of change, mempunyai peran besar untuk berkontribusi dalam membangun negeri ini, dan dapat diwujudkan dalam berbagai cara dimulai dari riset yang dilakukan baik eksakta dan non eksakta maupun terjun langsung ke dalam masyarakat sebagai bentuk realisasi terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun, untuk melakukan itu semua tentunya harus disadari oleh kerangka berpikir ilmiah, agar rencana yang ingin direalisasikan tidak terkesan serampangan dan dapat dipertanggung jawabkan.

***
Daftar Pustaka
Achmad, Fahmy Yanuar. 2010. Pergerakan, Potensi, dan Peran Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Bangsa. Yogyakarta: Subdit PPKB Ditmawa Universitas Gadjah Mada.
http://www.galeriilmiah.wordpress.com, tanggal 11 November 2013.

Nisa, Zahrotun. 2010. Mahasiswa sebagai Agent of Change dan Social Control Pembangunan Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Subdit PPKB Ditmawa Universitas Gadjah Mada.



Monday, October 28, 2013

KEPEMIMPINAN ADA DI TANGAN PEMUDA MASA KINI!

Pemuda dengan semangat membara, dahulu.. 
Pemuda mengangkat senjata, memperjuangkan kemerdekaan untuk Indonesia 
Pemuda dengan semangat membara, MASA KINI!
Pemuda sebagai pilar terdepan dalam perubahan bangsa Indonesia 




Pada peringatan sumpah pemuda tahun 2013 ini, seluruh BEM Biologi, BEM KM UGM, dan BEM dari seluruh fakultas di Universitas Gadjah Mada menggelar aksi mahasiswa. Aksi yang berisi orasi dari seluruh pemuda serta teatrikal ini menarik perhatian para pengguna jalan dan media di sekitaran Bundaran UGM
Aksi yang berlangsung damai ini, ditujukan untuk membangkitkan kembali semangat sumpah pemuda di masyarakat. 



Teatrikal yang ditunjukkan pada aksi mahasiswa ini, menggambarkan bahwasanya pemuda masa kini terpecah belah, ketidakpedulian pemuda masa kini sangat terasa.. dimana pemuda sekarang, bagaikan bangunan kokoh.. tetapi dengan pondasi yang rapuh. Mudah terbawa arus zaman, tak punya pendirian, lebih bangga dengan negara lain, individualis, dan sebagainya. 

Pada momen peringatan sumpah pemuda ini, mahasiswa memberikan pesan. Bahwasanya, pemuda pemudi, siapapun anda, anda mempunyai peran besar dalam memajukan bangsa ini.
Ingatlah, sekecil apapun perubahan yang anda buat sangat berarti bagi negeri ini...


 


Dalam aksi ini, mahasiswa juga berharap agar pemuda sadar akan peran besarnya dalam memajukan bangsa ini. Karena suatu saat nanti, kita lah yang akan menjadi Pemimpin di Ibu pertiwi. 
Leburkan lah sekat di antara kita, satukan semangat juang! Bersatu padu dalam memajukan Indonesia!



Saturday, October 26, 2013

Self oriented : Antara Organisasi dan Akademik





Berbicara akademik dalam masa kuliah, pikiran kita bisa jadi mengarah ke IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) IPK tinggi pasti diidamkan hampir semua mahasiswa.  Ya..  dimata sebagian orang IPK ini seakan akan menjadi pilar masa depan mereka. Ya, memang IPK itu penting. IPK menunjukkan hasil pembelajaran kita selama di perkuliahan. Tetapi IPK tinggi tak menjamin masa depan yang cerah... ya, IPK hanya mengantarkan kita sampai pada bagian wawancara. Dimana selanjutnya, seleksi alam lah yang menentukan apakah kita pantas menduduki jabatan yang kita impikan. Jabatan yang tidak hanya menuntut kita untuk mempunyai IPK tinggi.. tetapi juga kemampuan kemampuan dasar dalam mengelola hidup kita, mengelola hal lain, dan bekerja sama dengan orang banyak. Yang bisa dikatakan sebagai soft skills.

Banyak mahasiswa ‘Galau’ ya.. kenapa masih galau? Ketika terjadi polarisasi antara akademik dan organisasi, banyak mahasiswa yang ‘ketakutan’ akan dampak berorganisasi bagi nilai akademis mereka.

Hal ini wajar, mengingat kiprah di bidang organisasi, tentunya menuntut totalitas, dan juga waktu mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam organisasi tersebut. Ketika fokus akademis itu terburamkan oleh aktifitas lain yang berkaitan dengan organisasi, bisa jadi nilai akademis akan menurun. Tetapi tidak semua aktifitas organisasi ini mengakibatkan IPK turun, banyak mahasiswa senior yang membuktikan diri bahwasanya mereka tetap bisa berkontribusi dalam organisasi tanpa mengabaikan nilai akademis mereka.

“Ini bukan soal memilih fokus antara organisasi atau akademis.. tetapi bagaimana cara kita mengatur, memanajemen semua aktifitas kita di perkuliahan”

Tentunya akademis dan organisasi, keduanya mempunyai peran dan manfaat penting bagi mahasiswa. Haruskah kita fokus pada salah satunya? Atau memilih keduanya, dan mengorbankan salah satu diantara mereka? Tanyakan ini pada diri anda sendiri.

Sesungguhnya, saat kita mengikuti akademis dengan baik, kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan baru yang lebih luas, yang bisa dikatakan sebagai hard skills. Dan disaat mengikuti organisasi banyak sekali pengalaman pengalaman serta kemampuan yang kita dapatkan dan hal ini disebut sebagai soft skills. Hal ini terkait dengan manajemen diri kita dalam mengelola sesuatu, entah mengelola diri sendiri, mengelola waktu, uang, dan mengelola kerja sama dengan orang lain

Jika kita hanya mempunyai bekal hard skills, apakah kita dapat survive, bertahan hidup dalam arus zaman yang selalu berubah secara dinamis di era globalisasi ini? Tentu saja tidak. We need balance guys! Yap.. keseimbangan antara hard skills dan soft skills.

Saat kita mempunyai penelitian, dan menghasilkan inovasi baru tentunya publik harus tahu.. bagaimana caranya? Presentasi/publikasi adalah salah satu caranya, tetapi disaat peneliti tersebut tidak dapat menyampaikan keilmuannya dengan baik. Tentunya akan sulit dipahami.. disinilah peran soft skills.

Back to the topic, polarisasi antara organisasi dan akademik. Selain hal tersebut, banyak sekali faktor yang membuat mahasiswa tidak ingin berorganisasi. Ya, paradigma mahasiswa saat ini adalah “bagaimana saya bisa cepat lulus dan cepat bekerja” menganut prinsip ekonomi klasik dimana mengorbankan sesuatu sekecil – kecilnya tetapi mendapatkan hasil yang sebesar – besarnya. Paradigma ini membuat mahasiswa seakan lupa akan jati dirinya, sebagai seorang “Agent Of Change” sebagai seorang social control. Pola pikir mereka terkesan individualis, dimana yang dipikirkannya adalah tentang dirinya, tentang masa depannya.. bukan tentang RAKYAT.

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya mengabdi kepada rakyat adalah tanggung jawab mahasiswa, hal ini bahkan tertuang dalam tridharma perguruan tinggi.

Mari kita renungkan bersama.. apa yang sudah kita lakukan untuk negeri ini?

 Apa yang sudah kita lakukan untuk rakyat ini?

Apakah diri ini masih individualis?

Apakah masih memikirkan diri sendiri dan angan – angan tentang masa depan?

Sesungguhnya, negeri ini butuh kita!

Negeri ini butuh pemuda pemudi penggebrak rakyat Indonesia...

Sebagai mahasiswa, kita dapat berperan aktif dengan memberikkan solusi – solusi atas permasalahan dan realita yang terjadi di ibu pertiwi ini, solusi konkret, solusi aplikatif, tidak hanya sekedar teoritis.. tetapi praktikal juga. Bahkan, kita dapat terjun langsung kepada masyarakat, untuk melihat realita kehidupan yang sesungguhnya dan ikut berpartisipasi dalam membangun negeri dan memajukkan bangsa tercinta kita, BANGSA INDONESIA.






Ketika Aspirasi Terabaikan


Anarkis.. tidak teratur.. kaum terdidik kah itu? Ketika aksi yang kami lakukan menuai cercaan, menuai opini publik yang bersifat negatif “ngapain sih pake ngelakuin aksi kaya gitu? Kalian itu kaum terdidik, tugas kalian belajar!” belajar? Ya itulah tugas pokok kami.. menulis aspirasi, menuliskan kajian.. menulis keluh kesah kita akan sesuatu yang mengganjal di hati tentang republik ini, tentang rakyat Indonesia..
Ketika segala sesuatu dipolitisasi, ketika segala sesuatu disisipi kepentingan pribadi.. kebijakan itu tak berpihak pada kami.. ya kami “RAKYAT INDONESIA” sebagai mahasiswa, haruskah kami diam? menjadi pengamat, berusaha menemukan solusi konkret, solusi yang bukan hanya teoritis, tetapi juga aplikatif, yang akhirnya kami torehkan dalam sebuah tulisan.. yang kami tujukan pada elit politik negeri ini yang duduk dalam kursi birokrasi.. dan hanya terabaikan begitu saja...


Ketika kami menyuarakan aspirasi kami.. dan hanya dianggap angin lalu.. haruskah kami terdiam begitu saja? Membiarkan para elit politik itu mengatur semua, menginjak kepentingan rakyat Indonesia.. Tentu saja TIDAK!

Ketika aksi menjadi ujung tombak negosiasi.. kami hadir.. bersatu padu menyuarakan aspirasi kami.. berharap bahwasanya para elit politik negeri ini bisa mendengar keluh kesah kami.. bisa menciptakan keadilan, dan kebijakan yang pro rakyat..

Kami melakukan aksi, kami sadar bahwa kami adalah mahasiswa sebagai “AGEN PERUBAHAN BANGSA” sebagai social control, kami hadir menyuarakan aspirasi, berharap justisia ditegakkan dinegeri ini, dengan mimpi kesejahteraan bisa tercipta di negeri ini.  Kami sadar, kami tidak mempunyai kuasa.. kami tidak mempunyai wewenang untuk membuat kebijakan.. ya kalian lah para elit politik yang berhak mengatur ibu pertiwi ini.

Tentunya kami mempunyai harapan besar, kalian bisa untuk membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, memajukan bangsa ini, mengangkat bangsa ini dari keterpurukan.. tetapi ketika kalian membuat kebijakan yang membuat RAKYAT semakin terpuruk. Kami hadir, menyuarakan aspirasi rakyat, mencoba dengan sepenuh hati kami, berjuang untuk rakyat dengan harapan semua kebijkan itu berpihak pada kami, RAKYAT INDONESIA

Banyak yang berpikir negatif tentang apa yang kami lakukan.. sebagai pemuda Indonesia, kami pun masih belajar.. kami adalah kaum intelektual, paradigma masyarakat pada kami semua adalah “mahasiswa itu tugasnya belajar! Perbaiki diri kalian dahulu, baru berpikir tentang rakyat!” ya banyak yang meremehkan kami.

Dahulu, gaung pemuda pemudi Indonesia sangat di elu elukan. Dimana aksi yang mereka lakukan dapat mengubah negeri ini, negeri yang dulunya dijajah menjadi negeri yang merdeka. Tetapi sadarkah kita, bahwasanya kita masih dijajah! Negeri ini masih dikuasai asing, bisa kita ambil contoh beberapa perusahaan asing di bidang energi seperti freeport, chevron, dan sebagainya.

Jika kita telisik, sesungguhnya bangsa ini mempunyai potensi besar untuk membangun negeri ini, mengelola segalanya sendiri. Hanya saja, kita masih belum sadar akan hal ini.

Pada momentum sumpah pemuda ini, marilah kita PEMUDA PEMUDI INDONESIA satukan semangat! Semangat persatuan! Semangat membangun negeri ini! Mari kita gaungkan kembali sumpah pemuda di zaman globalisasi ini.. leburkan sekat diantara kita semua, anda pemuda sebagai mahasiswa, sebagai seorang pekerja, atau apapun yang anda lakukan sekarang, sesungguhnya anda mempunyai tanggung jawab besar dalam membuat perubahan di negeri kita tercinta INDONESIA.

HIDUP MAHASISWA INDONESIA!!!


HIDUP PEMUDA INDONESIA!!!

HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!

Friday, October 25, 2013

Aplikasi “Environmental Sustainable Development”

Yap.. guys this is one of my essay.. this essay has theme "environmental sustainable development" I  made this for my admission in Gama Cendikia UGM, yaap :D and before read this I want to explain a little bit about environmental sustainable development, I am sure you guys still not get the mean of this theme, firstly.. do you guys know what is the meaning of  sustainable? sustainable same like continuous, sustainable has principle "use natural resources to meet current needs without compromising future generations to meet their needs" why this related to environmental? let's find the answer in the text below! Happy reading ^^

Winda Nurafiani
13/349093/BI/9143

Aplikasi “Environmental Sustainable Development”
Lingkungan merupakan ruang lingkup disekitar mahkluk hidup yang mempunyai peran amat fundamental bagi mahkluk hidup dalam mendukung keberlangsungan hidupnya, hal ini disebut sebagai daya dukung lingkungan. Bagaimana lingkungan dapat mendukung keberlangsungan hidup organisme? Lingkungan menyediakan berbagai jenis sumber daya alam, yang tentunya berperan penting dalam keberlangsungan hidup organisme baik dalam hal ketersediaan bahan pangan maupun habitatnya. Manusia selalu memanfaatkan sumber daya alam lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang identik dengan istilah pembangunan. Pembangunan yang terus berjalan, selalu memanfaatkan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat mengatasi batas hambatan yang ditimbulkan alam, tetapi pada kenyataannya masalah kerusakan lingkungan sulit dihindari sehingga mengganggu dan mengancam keberadaan manusia dan habitat penghuninya.
Sumber daya alam ini mempunyai dua jenis, yaitu non renewable resources dan renewable resources. Seperti yang kita ketahui, non renenewable resources merupakan sumber daya yang tersedia dalam jumlah terbatas di alam, tidak dapat diperbarui dalam jangka hidup manusia, sehingga manfaatnya akan habis jika sumber daya tersebut habis. Hal ini disebabkan oleh karena kecepatan pembaruan lebih rendah dibandingkan kecepatan penggunaannya. Sebagai contoh batu bara dan minyak bumi, minyak bumi merupakan sumber daya yang berasal dari bahan bakar fosil, terbentuk selama lebih dari 11.000 tahun. Apabila manusia menggunakan sumber daya ini sampai habis tentunya dibutuhkan beribu tahun untuk mendapatkannya kembali, hal ini juga disebut sebagai “Non sustainable” dimana konsistensi tingkat penggunaan tidak dapat dipertahankan, sehingga dapat diperhitungkan kapan sumber daya tersebut akan habis.


Sebaliknya, Renewable resources merupakan sumber daya yang secara alami dapat diperbarui setelah digunakan dalam waktu yang singkat, dalam artian sumber daya ini memiliki kemampuan untuk mengganti (replenish) bagian yang hilang, contoh dari sumber daya ini adalah air, cahaya matahari, angin, panas bumi, dan sebagainya. Sumber daya ini termasuk dalam kategori sustainable (berkelanjutan), dimana tingkat penggunaan sumber daya setinggi apapun tidak akan memperngaruhi kemampuan sumber daya untuk memperbarui diri. Sehingga konsistensi penggunaan dapat dipertahankan hingga masa depan. Salah satu contoh pengaplikasian dari Sustainable Development ini untuk lingkungan ialah dalam hal menanam pohon. Dengan menghitung kenaikan jumlah pohon per tahun kita dapat menentukan berapa banyak jumlah pohon yang akan ditebang per tahunnya agar sumber daya ini menjadi sustainable. Sebagai contoh, data menunjukan bahwa kenaikan densitas pohon per tahunnya adalah 10% dari 200 pohon, yang berarti 20 pohon baru tumbuh. Maka untuk membuat sumber daya ini menjadi sustainable, kita harus memanen < 20 pohon, agar jumlah pohon tetap sama atau meningkat per tahunnya.
Hal ini dapat diterapkan dalam program penghijauan seperti “Gerakan Menanam 1000 pohon” atau pun Reboisasi, dimana saat satu pohon ditebang, kita tanam kembali 1000 pohon, untuk mempertahankan sumber daya alam yang terbatas ini. Sehingga sumber daya ini akan tetap berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan oleh anak cucu kita.
Masalah pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup merupakan masalah yang cukup kompleks. Karena hal ini sulit untuk ditanggulangi, dan harus ditangani baik oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat. Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahaman tentang apa yang ingin dituju, selain itu peran aktif masyarakat juga dibutuhkan untuk turut berkontribusi dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mengolah sumber daya alam secara bijaksana. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan yang dilaksanakan dapat menopang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup dari generasi ke generasi. Pembangunan yang dilaksanakan harus dengan pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan, dengan pembangunan berwawasan lingkungan hidup. Sehingga pada akhirnya anak cucu kita tetap dapat merasakan sumber daya yang ada saat ini, dan tidak akan menjadi korban atas keserakahan dan keegoisan manusia zaman sekarang.

***

How to Overcome Unemployment

This is the speech that I delivered when following English Speech Contest in 2012 East Jakarta city level , titled "How to Overcome unemployment" Actually they've given choice of themes for speeches. Then I made ​​this speech alone and take references from several blogs and news. And FYI with this speech I won English Speech Contest, won # 1st place and money worth Rp 1.900.000
May be useful for you who was looking for ideas for the speech, Happy reading ^ ^


Winda Nurafiani
SMK Analis Kesehatan Tunas Medika

Assalamualaikum wr.wb
Good morning ladies and gentlemen. The honorable juries and all audience that I respect. Firstly, I would like to introduce myself my name is Winda Nurafiani representative from Tunas Medika Vocational high school.
Thanks for the opportunity that given to me, to deliver my English speech. It is a great honor for me to stand here and give my brief speech entitled “How to Overcome Unemployment”
Ladies and gentlemen
Unemployment is one of complicated problems in our country Indonesia. According to data by The National Planning Agency in 2009, there are 4.1 million people are unemployed from 21.2 million people who entered the labor force. And the number keeps growing every year.  In fact, unemployment rate dominated by diplomas and university graduates. How could this happen?
I am sure there was an error of planning in shaping the national human resource, beside that the amount of labor is not proportional with the number of jobs.
If it’s allowed to continue, then certainly it would give negative impacts such as increase the poverty rate, increase the criminal action, and many more. So what can be done to overcome unemployment?
Ladies and gentlemen I would like to describe some ways to overcome unemployment
Free education for underprivileged
One cause unemployment is the low level of education. Many people in Indonesia cannot continue their study to pursue higher education, because they cannot afford that. So they don't have enough knowledge and skills and cannot compete with the people who are well educated.
But in fact, the unemployment dominated by diplomas and university graduates who are well educated, it means even if we are graduates who are well educated, it’s not a guarantee for us easy to get job.
Why? Education institutions in Indonesia have not completed ‘the labor that ready to work’ but they more to complete ‘the labor that ready to think’ with the theory that they have, but not accompanied by its application in the world of work, it would be useless because the skills that they have not been enough to entered the world of work. So the government should change the methods in teaching and learning system.
The government should provide more jobs, not only the government the society was required to be able to create jobs for others. How? Entrepreneurial is the right solution
Establish institutions to provide loan capital for the people who are lack of capital, so it could help them in establish their business
Establish the vocational training places, such as sewing, making crafts, and many more. By that way, people who are not well educated could work with the skills that they have.
 Then, for the students that still in school should be given non formal education, so they have skills as capital to enter the world of work. And they should be directed to be the graduates who are able to create jobs, not only can apply for a job.
But, to overcome unemployment is not so easy, it is required a dynamic cooperation among the government, private, and society. If its goes well, I am sure the efforts to reduce the unemployment rate, would be done effective.
So that’s all from me, I hope my brief speech would be useless for us. I apologize if there are some wrong words in my speech. Thank you very much for your attention.
Wassalamualaikum wr.wb


Saturday, September 7, 2013

My Brand New Busy LIfe!!!

Oke guys.. memasuki semester awal kuliah.. dibuka dengan PPSMB PALAPA yang sangat berkesan.. lalu PPSMB Metamorphoself yang sangat berarti.. ini semua adalah awal dari perjuangan kita. Hidup Mahasiswa Indonesia!
sebenernya masih mau cerita banyakm tapi aku ngantuk.. jadi segini aja ya.. besok besok aku edit deh biar lebih berbobot x)
thanks to read :D

Sunday, July 7, 2013

Experience on OSTN 2012 In East Jakarta City and Jakarta Province



Hi guys! Now I wanna share a bit experience when I following OSTN Biology 2012 (Olimpiade Sains Terapan Nasional) or national olympiad biology 2012. My name is Winda Nurafiani, in that time i am representative from Tunas Medika Vocational High School Jakarta.
In the first time, i follow that olympiad, i follow Physic in 2010 when i was in grade 10, actually at that time school had given me choices to choose any olympiad that i want.. first i wanna join math or biology but i am not sure that i would win that olympiad, cause in that time really really hate biology FYI, but I love math. So why i choose physic? Actually its because my friends force me, they think i am good at physic so they want me to join that eventhough i know that i am not so good in physic, cause my teacher never teach me well, but its not become reason for me to not choose that, i took it as challenge! :D yupz, and then i follow that physic olympiad and when i face the exam sheet everything is so confusing lol. I mean, the topics in that olympiad were so hard and i didnt learned it in grade 10, so i just fill the answer paper with my feeling, i multiply it divide it etc.  I use all my ability to fill that answer sheet even that i just wrote the questions again.. hahahaha . I already known that i won't win that olympiad
And my other friend named shafa, she followed biology olympiad and she won at the #5th position! Even its #5th its extremely shocked me, i mean how can she rock that olympiad, because i know that almost all contestant from my school didnt prepare it well.. hmm but i am so happy to know that she won that olympiad,  FYI she is the best in my class, and i am 2nd best in class, we always compete to get best score in school
I was wondering, if she could won that biology olympiad, what about me??!
I am sure that i smart enough rock that olympiad someday.. and that time comes... in wrong time when  i just following the final exam to go the next grade 12 on May 16, 2012. when its second chance for me to join olympiad, i choose biology!! I dont care if i have to leave the final exam for awhile, cuz its all i do for my lovely school <3 
And i just prepare it in 1 day! Yeah 1 day to prepare all to fight in the olympiad, i was with shafa, octa, and kukuh, we are representative from tunas medika VHS.
When i answer the exam sheet, ah! Its was not so hard but not so easy, i could finish it well, and i am sure that i could win that olympiad, even just in 5th or 6th place. Surprisingly!! I got the 4th place :’) and won Rp 1.300.000 and my friend shafa she rock the olympiad and won Rp 1.900.000 we are so happy for that! Because we aren't learn biology in grade 11
After all, we would be representative from East Jakarta City to follow Olympiad in Jakarta Province. That time come 1 week after announcement of olympiad in east jakarta city
So i am with shafa, we both learn together at school, we try to get any lesson about biology from internet, from books etc we really work hard... without guidance from our biology teacher  but its not  a reason for us to give up! we really study hard for biology, the topics were from grade 10 untill 12!! that time in only 1 week to finish all... *sigh even its hard but we still do as best as we can... cause you know biology is about to memorize.. neither math :/
And tadaaa, the time comes! I was hopeless... i mean, i only won olympiad in 4th place from the city, and i have to compete with all contestant from whole jakarta! Woah.. i am sure no one put high hope to me,be cause its another winner at 1st 2nd and 3rd place :p
But i wanna prove them! Eventhough i am just 4th winner in the city, i could be winner in Jakarta Province ^^ . I work hard, study, practice, and pray! I keep focus on the process, for the result... i just give it to god, if i am the best i hope i could be the champion...
Actually its 2 part of the olympiad. And when i face that exam sheet, in 1st part i could answer it well.. but i am not pretty sure that i could get the highest score. It was essay..  And the 2nd part it was multiple choices, and when i face this, i think its easy for me, so i did it well. But what was on my mind is if i took it easy i am sure another participants also took it easy . And just 2 hour after exam.. they would announce the champion. I am sure i could win that, i was hoping 5th position or even  4th
And when they about to announce it, my heart beating so fast and i am sweating, my tummy so ruined my mood i got stomachache before announcement lol. And i am trying to keep calm and keep pray to god :’)
The announcement  just come out!!
The 5th winner is.... wika yuliana from Chandra Naya!!! Yaaaay *everyone give applouse*
The 4th winner is..... from Tunas... * i was hoping its tunas medika, my school* Bangsa...!!!! *gubrak* Devika Irda
And the 3rd is Arum dinawati from Caraka Nusantara *actually she comes from my city and she got the 2nd place before in olympiad *
And the 2nd is Shafa Rafida from Tunas Medika!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! OMG OMG OMG OMG, i was soooooo surprised!! totally shocked!!! Really really shocked, it was great feeling!!! And what was on my mind is “I ma sure that my answer is better than shafa, cause we compare it after exams.. i guess i am the champion, but i am not sure, but i hope sooo!!! ><”
And tadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, the champion is Winda Nura.. i have stand but he couldnt spell my name because its wrong lol, nurafriani!!! Its should be nurafiani
And i was shocked, i am standing and walking to the stage, everyone give big applause. I got my trophy and certificate but no money. After all,  I told my mom and dad, my dad couldnt believe it.. cuz when i followed this olympiad he doesnt even know it, but everyone is so happy for that. Even me, myself.. its like a dream comes true :’) but i know this is just the beginning for something bigger than just this 

Hmmm i think thats all for now i will continue it in next time :D thanks for read, after this you can continue the next experience in national olympiad!!

Tuesday, February 19, 2013

Ostn 2012 Dki Jakarta :D Slideshow Slideshow

Ostn 2012 Dki Jakarta :D Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Ostn 2012 Dki Jakarta :D Slideshow Slideshow ★ untuk Yogyakarta and Jakarta. Slideshow perjalanan gratis yang menakjubkan di TripAdvisor