Monday, October 28, 2013

KEPEMIMPINAN ADA DI TANGAN PEMUDA MASA KINI!

Pemuda dengan semangat membara, dahulu.. 
Pemuda mengangkat senjata, memperjuangkan kemerdekaan untuk Indonesia 
Pemuda dengan semangat membara, MASA KINI!
Pemuda sebagai pilar terdepan dalam perubahan bangsa Indonesia 




Pada peringatan sumpah pemuda tahun 2013 ini, seluruh BEM Biologi, BEM KM UGM, dan BEM dari seluruh fakultas di Universitas Gadjah Mada menggelar aksi mahasiswa. Aksi yang berisi orasi dari seluruh pemuda serta teatrikal ini menarik perhatian para pengguna jalan dan media di sekitaran Bundaran UGM
Aksi yang berlangsung damai ini, ditujukan untuk membangkitkan kembali semangat sumpah pemuda di masyarakat. 



Teatrikal yang ditunjukkan pada aksi mahasiswa ini, menggambarkan bahwasanya pemuda masa kini terpecah belah, ketidakpedulian pemuda masa kini sangat terasa.. dimana pemuda sekarang, bagaikan bangunan kokoh.. tetapi dengan pondasi yang rapuh. Mudah terbawa arus zaman, tak punya pendirian, lebih bangga dengan negara lain, individualis, dan sebagainya. 

Pada momen peringatan sumpah pemuda ini, mahasiswa memberikan pesan. Bahwasanya, pemuda pemudi, siapapun anda, anda mempunyai peran besar dalam memajukan bangsa ini.
Ingatlah, sekecil apapun perubahan yang anda buat sangat berarti bagi negeri ini...


 


Dalam aksi ini, mahasiswa juga berharap agar pemuda sadar akan peran besarnya dalam memajukan bangsa ini. Karena suatu saat nanti, kita lah yang akan menjadi Pemimpin di Ibu pertiwi. 
Leburkan lah sekat di antara kita, satukan semangat juang! Bersatu padu dalam memajukan Indonesia!



Saturday, October 26, 2013

Self oriented : Antara Organisasi dan Akademik





Berbicara akademik dalam masa kuliah, pikiran kita bisa jadi mengarah ke IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) IPK tinggi pasti diidamkan hampir semua mahasiswa.  Ya..  dimata sebagian orang IPK ini seakan akan menjadi pilar masa depan mereka. Ya, memang IPK itu penting. IPK menunjukkan hasil pembelajaran kita selama di perkuliahan. Tetapi IPK tinggi tak menjamin masa depan yang cerah... ya, IPK hanya mengantarkan kita sampai pada bagian wawancara. Dimana selanjutnya, seleksi alam lah yang menentukan apakah kita pantas menduduki jabatan yang kita impikan. Jabatan yang tidak hanya menuntut kita untuk mempunyai IPK tinggi.. tetapi juga kemampuan kemampuan dasar dalam mengelola hidup kita, mengelola hal lain, dan bekerja sama dengan orang banyak. Yang bisa dikatakan sebagai soft skills.

Banyak mahasiswa ‘Galau’ ya.. kenapa masih galau? Ketika terjadi polarisasi antara akademik dan organisasi, banyak mahasiswa yang ‘ketakutan’ akan dampak berorganisasi bagi nilai akademis mereka.

Hal ini wajar, mengingat kiprah di bidang organisasi, tentunya menuntut totalitas, dan juga waktu mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam organisasi tersebut. Ketika fokus akademis itu terburamkan oleh aktifitas lain yang berkaitan dengan organisasi, bisa jadi nilai akademis akan menurun. Tetapi tidak semua aktifitas organisasi ini mengakibatkan IPK turun, banyak mahasiswa senior yang membuktikan diri bahwasanya mereka tetap bisa berkontribusi dalam organisasi tanpa mengabaikan nilai akademis mereka.

“Ini bukan soal memilih fokus antara organisasi atau akademis.. tetapi bagaimana cara kita mengatur, memanajemen semua aktifitas kita di perkuliahan”

Tentunya akademis dan organisasi, keduanya mempunyai peran dan manfaat penting bagi mahasiswa. Haruskah kita fokus pada salah satunya? Atau memilih keduanya, dan mengorbankan salah satu diantara mereka? Tanyakan ini pada diri anda sendiri.

Sesungguhnya, saat kita mengikuti akademis dengan baik, kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan baru yang lebih luas, yang bisa dikatakan sebagai hard skills. Dan disaat mengikuti organisasi banyak sekali pengalaman pengalaman serta kemampuan yang kita dapatkan dan hal ini disebut sebagai soft skills. Hal ini terkait dengan manajemen diri kita dalam mengelola sesuatu, entah mengelola diri sendiri, mengelola waktu, uang, dan mengelola kerja sama dengan orang lain

Jika kita hanya mempunyai bekal hard skills, apakah kita dapat survive, bertahan hidup dalam arus zaman yang selalu berubah secara dinamis di era globalisasi ini? Tentu saja tidak. We need balance guys! Yap.. keseimbangan antara hard skills dan soft skills.

Saat kita mempunyai penelitian, dan menghasilkan inovasi baru tentunya publik harus tahu.. bagaimana caranya? Presentasi/publikasi adalah salah satu caranya, tetapi disaat peneliti tersebut tidak dapat menyampaikan keilmuannya dengan baik. Tentunya akan sulit dipahami.. disinilah peran soft skills.

Back to the topic, polarisasi antara organisasi dan akademik. Selain hal tersebut, banyak sekali faktor yang membuat mahasiswa tidak ingin berorganisasi. Ya, paradigma mahasiswa saat ini adalah “bagaimana saya bisa cepat lulus dan cepat bekerja” menganut prinsip ekonomi klasik dimana mengorbankan sesuatu sekecil – kecilnya tetapi mendapatkan hasil yang sebesar – besarnya. Paradigma ini membuat mahasiswa seakan lupa akan jati dirinya, sebagai seorang “Agent Of Change” sebagai seorang social control. Pola pikir mereka terkesan individualis, dimana yang dipikirkannya adalah tentang dirinya, tentang masa depannya.. bukan tentang RAKYAT.

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya mengabdi kepada rakyat adalah tanggung jawab mahasiswa, hal ini bahkan tertuang dalam tridharma perguruan tinggi.

Mari kita renungkan bersama.. apa yang sudah kita lakukan untuk negeri ini?

 Apa yang sudah kita lakukan untuk rakyat ini?

Apakah diri ini masih individualis?

Apakah masih memikirkan diri sendiri dan angan – angan tentang masa depan?

Sesungguhnya, negeri ini butuh kita!

Negeri ini butuh pemuda pemudi penggebrak rakyat Indonesia...

Sebagai mahasiswa, kita dapat berperan aktif dengan memberikkan solusi – solusi atas permasalahan dan realita yang terjadi di ibu pertiwi ini, solusi konkret, solusi aplikatif, tidak hanya sekedar teoritis.. tetapi praktikal juga. Bahkan, kita dapat terjun langsung kepada masyarakat, untuk melihat realita kehidupan yang sesungguhnya dan ikut berpartisipasi dalam membangun negeri dan memajukkan bangsa tercinta kita, BANGSA INDONESIA.






Ketika Aspirasi Terabaikan


Anarkis.. tidak teratur.. kaum terdidik kah itu? Ketika aksi yang kami lakukan menuai cercaan, menuai opini publik yang bersifat negatif “ngapain sih pake ngelakuin aksi kaya gitu? Kalian itu kaum terdidik, tugas kalian belajar!” belajar? Ya itulah tugas pokok kami.. menulis aspirasi, menuliskan kajian.. menulis keluh kesah kita akan sesuatu yang mengganjal di hati tentang republik ini, tentang rakyat Indonesia..
Ketika segala sesuatu dipolitisasi, ketika segala sesuatu disisipi kepentingan pribadi.. kebijakan itu tak berpihak pada kami.. ya kami “RAKYAT INDONESIA” sebagai mahasiswa, haruskah kami diam? menjadi pengamat, berusaha menemukan solusi konkret, solusi yang bukan hanya teoritis, tetapi juga aplikatif, yang akhirnya kami torehkan dalam sebuah tulisan.. yang kami tujukan pada elit politik negeri ini yang duduk dalam kursi birokrasi.. dan hanya terabaikan begitu saja...


Ketika kami menyuarakan aspirasi kami.. dan hanya dianggap angin lalu.. haruskah kami terdiam begitu saja? Membiarkan para elit politik itu mengatur semua, menginjak kepentingan rakyat Indonesia.. Tentu saja TIDAK!

Ketika aksi menjadi ujung tombak negosiasi.. kami hadir.. bersatu padu menyuarakan aspirasi kami.. berharap bahwasanya para elit politik negeri ini bisa mendengar keluh kesah kami.. bisa menciptakan keadilan, dan kebijakan yang pro rakyat..

Kami melakukan aksi, kami sadar bahwa kami adalah mahasiswa sebagai “AGEN PERUBAHAN BANGSA” sebagai social control, kami hadir menyuarakan aspirasi, berharap justisia ditegakkan dinegeri ini, dengan mimpi kesejahteraan bisa tercipta di negeri ini.  Kami sadar, kami tidak mempunyai kuasa.. kami tidak mempunyai wewenang untuk membuat kebijakan.. ya kalian lah para elit politik yang berhak mengatur ibu pertiwi ini.

Tentunya kami mempunyai harapan besar, kalian bisa untuk membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, memajukan bangsa ini, mengangkat bangsa ini dari keterpurukan.. tetapi ketika kalian membuat kebijakan yang membuat RAKYAT semakin terpuruk. Kami hadir, menyuarakan aspirasi rakyat, mencoba dengan sepenuh hati kami, berjuang untuk rakyat dengan harapan semua kebijkan itu berpihak pada kami, RAKYAT INDONESIA

Banyak yang berpikir negatif tentang apa yang kami lakukan.. sebagai pemuda Indonesia, kami pun masih belajar.. kami adalah kaum intelektual, paradigma masyarakat pada kami semua adalah “mahasiswa itu tugasnya belajar! Perbaiki diri kalian dahulu, baru berpikir tentang rakyat!” ya banyak yang meremehkan kami.

Dahulu, gaung pemuda pemudi Indonesia sangat di elu elukan. Dimana aksi yang mereka lakukan dapat mengubah negeri ini, negeri yang dulunya dijajah menjadi negeri yang merdeka. Tetapi sadarkah kita, bahwasanya kita masih dijajah! Negeri ini masih dikuasai asing, bisa kita ambil contoh beberapa perusahaan asing di bidang energi seperti freeport, chevron, dan sebagainya.

Jika kita telisik, sesungguhnya bangsa ini mempunyai potensi besar untuk membangun negeri ini, mengelola segalanya sendiri. Hanya saja, kita masih belum sadar akan hal ini.

Pada momentum sumpah pemuda ini, marilah kita PEMUDA PEMUDI INDONESIA satukan semangat! Semangat persatuan! Semangat membangun negeri ini! Mari kita gaungkan kembali sumpah pemuda di zaman globalisasi ini.. leburkan sekat diantara kita semua, anda pemuda sebagai mahasiswa, sebagai seorang pekerja, atau apapun yang anda lakukan sekarang, sesungguhnya anda mempunyai tanggung jawab besar dalam membuat perubahan di negeri kita tercinta INDONESIA.

HIDUP MAHASISWA INDONESIA!!!


HIDUP PEMUDA INDONESIA!!!

HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!

Friday, October 25, 2013

Aplikasi “Environmental Sustainable Development”

Yap.. guys this is one of my essay.. this essay has theme "environmental sustainable development" I  made this for my admission in Gama Cendikia UGM, yaap :D and before read this I want to explain a little bit about environmental sustainable development, I am sure you guys still not get the mean of this theme, firstly.. do you guys know what is the meaning of  sustainable? sustainable same like continuous, sustainable has principle "use natural resources to meet current needs without compromising future generations to meet their needs" why this related to environmental? let's find the answer in the text below! Happy reading ^^

Winda Nurafiani
13/349093/BI/9143

Aplikasi “Environmental Sustainable Development”
Lingkungan merupakan ruang lingkup disekitar mahkluk hidup yang mempunyai peran amat fundamental bagi mahkluk hidup dalam mendukung keberlangsungan hidupnya, hal ini disebut sebagai daya dukung lingkungan. Bagaimana lingkungan dapat mendukung keberlangsungan hidup organisme? Lingkungan menyediakan berbagai jenis sumber daya alam, yang tentunya berperan penting dalam keberlangsungan hidup organisme baik dalam hal ketersediaan bahan pangan maupun habitatnya. Manusia selalu memanfaatkan sumber daya alam lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang identik dengan istilah pembangunan. Pembangunan yang terus berjalan, selalu memanfaatkan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat mengatasi batas hambatan yang ditimbulkan alam, tetapi pada kenyataannya masalah kerusakan lingkungan sulit dihindari sehingga mengganggu dan mengancam keberadaan manusia dan habitat penghuninya.
Sumber daya alam ini mempunyai dua jenis, yaitu non renewable resources dan renewable resources. Seperti yang kita ketahui, non renenewable resources merupakan sumber daya yang tersedia dalam jumlah terbatas di alam, tidak dapat diperbarui dalam jangka hidup manusia, sehingga manfaatnya akan habis jika sumber daya tersebut habis. Hal ini disebabkan oleh karena kecepatan pembaruan lebih rendah dibandingkan kecepatan penggunaannya. Sebagai contoh batu bara dan minyak bumi, minyak bumi merupakan sumber daya yang berasal dari bahan bakar fosil, terbentuk selama lebih dari 11.000 tahun. Apabila manusia menggunakan sumber daya ini sampai habis tentunya dibutuhkan beribu tahun untuk mendapatkannya kembali, hal ini juga disebut sebagai “Non sustainable” dimana konsistensi tingkat penggunaan tidak dapat dipertahankan, sehingga dapat diperhitungkan kapan sumber daya tersebut akan habis.


Sebaliknya, Renewable resources merupakan sumber daya yang secara alami dapat diperbarui setelah digunakan dalam waktu yang singkat, dalam artian sumber daya ini memiliki kemampuan untuk mengganti (replenish) bagian yang hilang, contoh dari sumber daya ini adalah air, cahaya matahari, angin, panas bumi, dan sebagainya. Sumber daya ini termasuk dalam kategori sustainable (berkelanjutan), dimana tingkat penggunaan sumber daya setinggi apapun tidak akan memperngaruhi kemampuan sumber daya untuk memperbarui diri. Sehingga konsistensi penggunaan dapat dipertahankan hingga masa depan. Salah satu contoh pengaplikasian dari Sustainable Development ini untuk lingkungan ialah dalam hal menanam pohon. Dengan menghitung kenaikan jumlah pohon per tahun kita dapat menentukan berapa banyak jumlah pohon yang akan ditebang per tahunnya agar sumber daya ini menjadi sustainable. Sebagai contoh, data menunjukan bahwa kenaikan densitas pohon per tahunnya adalah 10% dari 200 pohon, yang berarti 20 pohon baru tumbuh. Maka untuk membuat sumber daya ini menjadi sustainable, kita harus memanen < 20 pohon, agar jumlah pohon tetap sama atau meningkat per tahunnya.
Hal ini dapat diterapkan dalam program penghijauan seperti “Gerakan Menanam 1000 pohon” atau pun Reboisasi, dimana saat satu pohon ditebang, kita tanam kembali 1000 pohon, untuk mempertahankan sumber daya alam yang terbatas ini. Sehingga sumber daya ini akan tetap berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan oleh anak cucu kita.
Masalah pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup merupakan masalah yang cukup kompleks. Karena hal ini sulit untuk ditanggulangi, dan harus ditangani baik oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat. Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahaman tentang apa yang ingin dituju, selain itu peran aktif masyarakat juga dibutuhkan untuk turut berkontribusi dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mengolah sumber daya alam secara bijaksana. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan yang dilaksanakan dapat menopang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup dari generasi ke generasi. Pembangunan yang dilaksanakan harus dengan pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan, dengan pembangunan berwawasan lingkungan hidup. Sehingga pada akhirnya anak cucu kita tetap dapat merasakan sumber daya yang ada saat ini, dan tidak akan menjadi korban atas keserakahan dan keegoisan manusia zaman sekarang.

***

How to Overcome Unemployment

This is the speech that I delivered when following English Speech Contest in 2012 East Jakarta city level , titled "How to Overcome unemployment" Actually they've given choice of themes for speeches. Then I made ​​this speech alone and take references from several blogs and news. And FYI with this speech I won English Speech Contest, won # 1st place and money worth Rp 1.900.000
May be useful for you who was looking for ideas for the speech, Happy reading ^ ^


Winda Nurafiani
SMK Analis Kesehatan Tunas Medika

Assalamualaikum wr.wb
Good morning ladies and gentlemen. The honorable juries and all audience that I respect. Firstly, I would like to introduce myself my name is Winda Nurafiani representative from Tunas Medika Vocational high school.
Thanks for the opportunity that given to me, to deliver my English speech. It is a great honor for me to stand here and give my brief speech entitled “How to Overcome Unemployment”
Ladies and gentlemen
Unemployment is one of complicated problems in our country Indonesia. According to data by The National Planning Agency in 2009, there are 4.1 million people are unemployed from 21.2 million people who entered the labor force. And the number keeps growing every year.  In fact, unemployment rate dominated by diplomas and university graduates. How could this happen?
I am sure there was an error of planning in shaping the national human resource, beside that the amount of labor is not proportional with the number of jobs.
If it’s allowed to continue, then certainly it would give negative impacts such as increase the poverty rate, increase the criminal action, and many more. So what can be done to overcome unemployment?
Ladies and gentlemen I would like to describe some ways to overcome unemployment
Free education for underprivileged
One cause unemployment is the low level of education. Many people in Indonesia cannot continue their study to pursue higher education, because they cannot afford that. So they don't have enough knowledge and skills and cannot compete with the people who are well educated.
But in fact, the unemployment dominated by diplomas and university graduates who are well educated, it means even if we are graduates who are well educated, it’s not a guarantee for us easy to get job.
Why? Education institutions in Indonesia have not completed ‘the labor that ready to work’ but they more to complete ‘the labor that ready to think’ with the theory that they have, but not accompanied by its application in the world of work, it would be useless because the skills that they have not been enough to entered the world of work. So the government should change the methods in teaching and learning system.
The government should provide more jobs, not only the government the society was required to be able to create jobs for others. How? Entrepreneurial is the right solution
Establish institutions to provide loan capital for the people who are lack of capital, so it could help them in establish their business
Establish the vocational training places, such as sewing, making crafts, and many more. By that way, people who are not well educated could work with the skills that they have.
 Then, for the students that still in school should be given non formal education, so they have skills as capital to enter the world of work. And they should be directed to be the graduates who are able to create jobs, not only can apply for a job.
But, to overcome unemployment is not so easy, it is required a dynamic cooperation among the government, private, and society. If its goes well, I am sure the efforts to reduce the unemployment rate, would be done effective.
So that’s all from me, I hope my brief speech would be useless for us. I apologize if there are some wrong words in my speech. Thank you very much for your attention.
Wassalamualaikum wr.wb